Akhirnya berkesempatan vaksin juga

Tanggal 28 Agustus 2021 tepatnya hari Sabtu, akhirnya kegalauan sedikit terobati dengan kesempatan ikut vaksin pada program vaksinasi gotong royong yang diadakan salah satu perusahaan batubara yang ada di Satui, Tanah Bumbu.

Tidak menyangka sama sekali kalau hari itu akan divaksin. Tiba-tiba saja dipanggil karena ada beberapa karyawan di perusahaan tersebut tidak bisa ikutan vaksin. Mungkin habiskan stock kali ya, jadi relasi/teman/ kerabat karyawan perusahaan diperbolehkan berpartisipasi.

Padahal paginya di hari yang sama, saya sudah ke puskesmas Satui terdekat untuk mendaftarkan diri, berharap ketika ada stock segera dipanggil, namun semesta mengabulkan lebih awal.
Cover kartu vaksinasi covid-19
Karena vaksin lagi langka merek apapun oke, karena bagi saya vaksin hanya untuk mendapatkan sertifikat. Walaupun demikian tetap berharap bahwa sampel virus yang disuntikkan tersebut benar-benar bekerja sesuai skenarionya, merangsang pembentukan antibodi.

Sebenarnya ada ketakutan dengan vaksin, bahkan seandainya bukan syarat penerbangan mungkin saya abai dengan program vaksinasi karena banyaknya cerita dan berita yang tidak mengenakkan setelah suntikan. Alhamdulillah sinopharm rasanya biasa aja, tidak ada gejala aneh 😊 
Yang benar-benar aneh adalah kenapa sertifikat belum kunjung muncul di aplikasi peduliLindungi, bahkan hari ke-5 pasca vaksin. Inilah kegalauan selanjutnya setelah galau cari vaksin. Kalau tidak ada sertifikat berarti tidak bisa kemana-mana donk.
Saya pun menghubungi call center peduliLindungi namun  sepertinya data saya belum ada di database, dimohon menunggu paling tidak 3 hari kerja untuk memastikan data muncul di aplikasi. Okelah karena waktu itu belum genap 3 hari setelah vaksin.

The next day, karena belum muncul tuh sertifikat mulailah khawatir jangan-jangan no hp atau no KTP saya typo. Kenapa bisa selama itu sementara teman-teman yang pernah vaksin begitu cepatnya masuk SMS untuk mengunduh sertifikat. Ada apa ya? 

Hunting informasi pun dimulai, saya menjelajahi laman demi laman internet ternyata banyak kasus serupa. Bahkan ada warga net yang vaksin kedua belum kunjung muncul sertifikat. Banyak kasus salah data seperti no hp, typo

Entahlah typo atau datanya belum disubmit ataupun peduliLindungi yang belum merespon inputan data sebegitu banyaknya, yang pasti banyak masyarakat galau dengan sertifikatnya. Kemana mereka mengadu jika tidak bisa bepergian? Prosedur makin rumit saja.

Di Twitter resmi Kemenkes juga banyak ciutan protes namun sepertinya kurang direspon oleh admin, begitu banyak keluhan dan pertanyaan tak terjawab. 
Atas kecurigaan typo, saya pun inisiatif mengirimkan email ke sertifikat@pedulilindungi.id untuk menyatakan keluhan sertifikat, namun email tidak bisa sampai. Sepertinya inbox peduliLindungi kepenuhan jadi email baru tidak bisa masuk. Itu artinya sebegitu banyaknya masyarakat yang kirim keluhan yang sama sehingga inbox storage tidak bisa lagi menampung 😒😤
Inbox sertifikat@pedulilindungi.id sepertinya kepenuhan
Alhamdulillah, tertanggal 2 September, pada  malam harinya saya coba buka peduliLindungi, eh ada yang berubah. Pada bagian sertifikat vaksin sudah ada muncul seperti pada gambar di bawah, namun sayangnya belum bisa didownload, cuma tertera sertifikat belum tersedia. 
Sertifikat belum tersedia
Paling tidak ada kemajuanlah. Data saya sudah te-record artinya tidak ada typo, mungkin lagi progres pada system. Ataukah karena vaksinasi gotong royong tidak terlalu sinkron dibandingkan dengan vaksin pemerintah? Entahlah.

Sampai tulisan ini dipublish, statusnya masih seperti itu berharap segera nongol sertifikatnya. Demikian catatan hari ini semoga bermanfaat, setidaknya ada titik cerah atas ketidaknyamanan ini.